Banyak pemula yang tertarik untuk
menjadi fotografer dengan berbagai alasan. Sebenarnya hal ini tidak terlalu
mengherankan dengan semakin mudahnya kita mendapatkan berbagai kamera digital
berkualitas saat ini.
Namun demikian, banyak pemula yang
terpaku pada permasalahan teknis saat mulai berkecimpung di dunia fotografi.
Sebut saja pengaturan kecepatan, pengaturan jarak, dan bukaan diafragma.
Satu hal yang kerap terlewatkan
adalah pengaturan komposisi. Pemahaman yang baik akan pengaturan komposisi
adalah pemotret dapat menonjolkan subjek utama pemotretan. Lebih jauh lagi, hal
ini juga akan mendukung keberhasilan berbagai foto yang dibuat.
Arti Komposisi
Secara mudah komposisi dapat
diartikan sebagai panduan menata bagian dalam gambar. Bagian itu mencakup garis,
warna, bentuk, dan kuantitas pencahayaan (gelap atau terang). Yang terpenting
dalam aspek komposisi ini adalah visual impact yaitu efek “perasaan”
melalui ekspresi yang diberikan melalui sebuah foto. Dengan teknik ini, foto
yang dihasilkan akan memberi nuansa lebih baik, lebih menarik dan bersahabat
dengan mata penikmat foto melalui pengaturan perbandingan objek pendukung dan
jarak dalam suatu foto.
Komposisi dapat memberi fokus utama
yang ditujukan untuk menarik perhatian penikmat foto. Jadi, sebagai fotografer
Anda perlu memutuskan apa pesan yang ingin disampakan melalui komposisi ini,
apakah diam dan statis atau mengejutkan.
Manfaat Mengatur Komposisi Dalam
Fotografi
- Dengan belajar untuk menguasai komposisi dalam fotografi Anda akan melatih kepekaan atas unsur-unsur yang terdapat dalam objek fotografi. Selain itu juga dapat mengasah rasa estetik dalam diri fotografer itu sendiri;
- Pemahaman atas komposisi dapat mengembangkan “mood” secara positif suatu foto dan keseimbangan atas seluruh objek foto;
- Pengetahuan komposisi juga memberikan kemampuan menyusun ide dalam penyusunan gambar sehingga menjadi kesatuan karya fotografi.
Tipe Komposisi
Bentuk
Komposisi bentuk umumnya digunakan
untuk memberikan fokus secara visual dengan kualitas abstrak atas sebuah objek
fotografi. Dua bentuk yang paling umum dijadikan komposisi ini adalah lingkaran
dan kotak.
Warna
Warna dapat memberikan kesan yang
dinamis dan elegan dalam foto bila di tata dengan baik. Komposisi warna yang
baik dapat menonjolkan kesan tertentu dan keserasian warna terutama pada
foto-foto yang menonjolkan unsur keindahan.
Garis
Komposisi garis terbentuk dari
pengemasan garis secara dinamis mulai dari garis melingkar, melengkung sampai
garis lurus. Komposisi garis lazim digunakan untuk menampilkan kesan gerak dan
“dalam” atas sebuah objek foto.
Pencahayaan (Gelap atau Terang)
Sebenarnya komposisi ini lazim
diterapkan pada saat kamera analog sangat populer. Seiring perkembangan dunia
fotografi, era kamera digital kembali menerapkan komposisi ini dengan tujuan
meningkatkan efek visual objek fotografi. Komposisi ini akan maksimal jika
dikombinasikan dengan kualitas kontras sebuah objek yang diberikan oleh
lingkungan sekitarnya.
Tekstur
Yaitu padanan yang memberikan kesan
atas permukaan suatu benda baik itu kasar, tidak beraturan, halus dan
sebagainya. Tekstur akan dipengaruhi oleh komposisi lainnya seperti warna dan
pencahayaan saat pengambilan gambar.
Implementasi Komposisi dalam
Pengambilan Gambar
Dalam pembuatan sebuah foto agar
memiliki kesan dinamis dan menunjukkan keserasian diperlukan sebuah pemahaman
tentang pedoman komposisi. Pedoman itu antara lain:
Rule of Thirds
Aturan umum fotografi membagi bidang
foto ke dalam 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian merupakan cara menempatkan
objek pada sepertiga bagian bidang objek foto. Hal ini berbeda dengan praktik
fotografi pada umumnya dimana objek foto ditempatkan di tengah bidang foto.
Sudut Pengambilan Foto
Salah satu elemen yang mengembangkan
sebuah komposisi foto adalah sudt pengambilan foto. Sudut pengambilan foto ini
sangat dipengaruhi oleh tujuan pengambilan foto itu sendiri. Oleh karenanya
jika Anda mendapatkan sebuah kesempatan dan ingin memperoleh hasil foto yang
optimal, jangan takut mencoba mengambil objek foto dari beragam sudut pandang.
Mulai dari standar, diikuti dengan beragam sudut pandang misalkan dari bawah,
samping kanan dan kiri, sampai sudut pandang yang tidak terpikirkan sekalipun.
Format
Format dalam kamera adalah landscape
(horizontal) dan portrait (vertikal). Pilihan format dapat menunjukkan
efek yang tidak sama atas komposisi akhir objek foto Anda.
Dimensi
Tahukah Anda bahwa foto dapat dibuat
dengan kesan tertentu sehingga memberi kesan tiga dimensi? Ketahuilah bahwa
beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi sebuah foto adalah jarak. Dimensi
dapat ditonjolkan bila ada jarak. Jika Anda menunjukkan suatu objek dalam suatu
dimensi maka akan terdapat jarak dalam setiap unsurnya. Untuk menciptakan
sebuah dimensi tersebut Anda memerlukan seni permainan pencahayaan, ruang dan
garis.
Sudut Pengambilan Objek Foto
Sudut pengambilan gambar dalam dunia fotografi dapat memberikan kesan “estetis” atau nilai dan keindahan. Untuk mendapatkan sudut pengambilan objek foto yang baik berikut adalah beberapa sudut pengambilan objek foto yang mendasar :
Bird Eye
Dalam sudut pengambilan bird eye,
objek foto harus berada lebih rendah dari diri Anda (fotografer). Sudut
pengambilan ini lazim digunakan untuk memperlihatkan apa yang sedang dilakukan
objek, unsur apa saja yang ada disekitar objek foto, dan kesan perbandingan
antara lingkungan keseluruhan dengan fokus utama yang ingin ditonjolkan.
High Angle
Sedikit sama dengan sudut pandang bird
eye, sudut high angle hanya fokus kepada tujuan menampilkan hasil
foto dari posisi yang lebih tinggi.
Eye Level
Sesuai namanya, sudut ini berarti
mensejajarkan posisi kamera dengan objek foto (seperti mata memandang) Sudut
pengambilan ini biasa digunakan untuk menunjukkan kesan menyeluruh dan merata
atas unsur latar sebuah objek foto, menunjukkan sisi ekspresif dari objek foto.
Lebih jauh, sudut pengambilan ini juga ditujukan untuk memposisikan kamera
sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari diri fotografer.
Low Angle
Sudut low angle memposisikan
objek foto lebih tinggi dari posisi kamera. Teknik ini dapat memberi kesan
optimal atas objek arsitektur bangunan foto sehingga terlihat megah, tinggi dan
kokoh. Teknik ini juga dapat memberi kesan anggun dan elegan dalam pengambilan
gambar model.
Frog Eye
Sebagaimana mata katak melihat
lingkungannya, sudut ini memposisikan kamera di dasar bawah, hampir rata dengan
tanah dan tidak diarahkan ke atas. Pada umumnya sudut pandang ini diterapkan
untuk pengambilan gambar flora dan fauna.
Field of View (Ukuran)
Beberapa ragam komposisi yang lazim
digunakan dari segi ukuran objek foto antara lain:
Extreme Close Up
Pengambilan foto yang dekat sekali
dengan objek. Tujuannya adalah untuk memberi detil atas objek tersebut.
Head Shot
Pengambilan foto dibatasi dari
kepala hingga dagu
Close Up
Pengambilan foto dibatasi dari
kepala hingga bahu
Medium Close Up
Pengambilan foto dibatasi dari
kepala hingga dada
Mid Shot (setengah badan)
Pengambilan foto dibatasi dari
kepala hingga pinggang
Medium Shot (Tiga perempat badan)
Pengambilan foto dibatasi dari
kepala hingga lutut
Full Shot (Seluruh Badan)
Pengambilan foto dibatasi dari
kepala hingga kaki
Long Shot
Pengambilan objek foto dengan porsi
latar lebih banyak sehingga objek utama terlihat kecil atau jauh.
Komposisi dari Jumlah Manusia
Sebagai Objek Foto
Beberapa macam komposisi dari segi
jumlah manusia sebagai objek foto antara lain :
One Shot
Pemotretan untuk satu orang sebagai
objek foto.
Two Shot
Pemotretan untuk dua orang sebagai
objek
Three Shot
Pemotretan untuk tiga orang sebagai
objek foto
Group Shot
Pemotretan untuk sekelompok orang
sebagai objek foto
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengambilan Gambar
- Headroom, adalah ruang diatas kepala yang berguna membatasi bingkai dan bagian atas kepala objek foto
- Noseroom, adalah ruang gerak objek foto dalam frame atau arah pandang yang berguna memberikan ruang penglihatan agar terkesan bahwa objek foto sedang memperhatikan sesuatu
- Foreground, adalah semua yang menjadi latar depan dari objek foto.
- Background, adalah semua yang menjadi latar belakang objek foto.
Tips Hunting
Persiapan Permulaan
Persiapkan kamera dan peralatan
lainnya yang akan dipergunakan (tripot, filter, flash, dsb)
Sebelum Anda mulai hunting, buat
rencana atas objek dan konsep pengambilan gambar.
Saat Pelaksanaan Hunting
Potret semua objek yang memang
terdapat di lokasi dan pertimbangkan pula apa yang ingin diperlihatkan pada
foto-foto yang akan diambil tersebut
Untuk fotografer pemula, mulailah
hunting dengan objek foto yang mendasar dan beragam seperti portrait, human
interest, arsitektur, landscape dan sebagainya. Setelah itu, Anda
dapat mengarah pada jenis foto jurnalistik seperi spot, features, stories dan
essay.
Setelah Hunting
Setelah selesai hunting, Anda dapat
melakukan evaluasi untuk mengetahui strenght and weakness atas hasil
hunting tersebut.
Yang utama adalah untuk menujukkan
hasil foto ke banyak orang dengan mengambil berbagai kesempatan yang dapat
diikuti.
mav kalau boleh tau pembahasan komposisinya dari buku atau dari mana? kalau dari buku bisah kah disebutkan buku apa yang menjelaskan komposisi ini
BalasHapus